Minggu, 18 Oktober 2009

Percobaan Enzim Katalase

BAB I

Pendahuluan

Latar Belakang

Protoplasma aktif melakukan reaksi kimia dengan bantuan enzim sebagai katalisator. Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh organisme hidup.

Hidrogen peroksida merupakan zat kimia yang aktif. Zat ini terus menerus terbentuk dalam sel hidup sebagai hasil samping reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel. Jika tidak segera dibuang atau diuraikan oleh sel, zat yang besifat racun ini akan merusak sel itu sendiri. Adanya enzim katalase yang terdapat dalam sel menguraikan hidrogen peroksida menjadi zat-zat yang tidak merugikan.

Tujuan Penelitian

Mengetahui pengaruh enzim katalase terhadap H2O2

Bab II

Kajian Teori

Enzim katalase terdapat hampir di semua makhluk hidup. Enzim ini diproduksi oleh sel bagian badan mikro, yaitu Peroksisom. Organ yang paling dominan menghasilkan enzim ini adalah bagian hati (lever). Bagi sel, enzim ini adalah bodyguard yang melindungi bagian dalam sel dari kondisi oksidatif dan racun (toksin) yang bagi kebanyakan orgnisme ekuivalen dengan kerusakan.

Enzim katalase adalah enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) yang tidak baik bagi tubuh makhluk hidup menjadi air (H20) dan oksigen (O2) yang sama sekali tidak berbahaya. Selain itu, enzim ini di dalam tubuh manusia juga menguraikan zat-zat oksidatif lainnya seperti fenol, asam format, maupun alkohol yang juga berbahaya bagi tubuh manusia. Dengan begitu, berbagai racun yang masuk ke dalam tubuh manusia menjadi tidak berbahaya lagi bagi tubuh. kesemua proses di atas biasanya terjadi di dalam organ hati. Demikian cara kerja enzim katalase pada hati manusia

Enzim katalase di samping mendukung aktivitas enzim SOD juga dapat mengkatalisa perubahan berbagai macam peroksida dan radikal bebas menjadi oksigen dan air.
Enzim-enzim tersebut di atas dalam bekerjanya sengat membutuhkan mineral-mineral peyusun sebagai berikut :

• Copper (Cu) •Manganese (Mn)
• Besi (Fe) •Zinc (Zn)
•Selenium (Se)

BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

2.1 Alat dan Bahan Penelitian

Alat :

Lumpang porselen (mortar) 1 set

Rak tabung reaksi 1 buah

Tabung reaksi 6 buah

Pipet tetes

Pembakar spiritus

Corong kaca

Lidi dan korek api

Kain kasa/kapas

Gelas kimia 50 ml 2 buah

Bahan :

Ekstrak hati

Ekstrak jantung atau jenis umbi-umbian

H2O2 10 ml

HCl 1 ml

NaOH 1 ml

Air suling

2.2 Waktu Penelitian

Jumat 09-Oktober 2009. 06.45 s.d. 08.30 WIB. 2 Jam Pelajaran

2.3 Cara Kerja

1. Membuat ekstrak hati dengan cara :

Melumatkan hati dengan lumpang porselen sambil menetesi air suling sedikit demi sedikit sebanyak 10 ml.

Memberi label A,B,C,D,dan E pada tabung reaksi.

Membagi ekstrak hati menjadi 4 bagian dan memasukannya ke dalam tabung A,B,C, dan D,.

Menuangkan H2O2 dari tabung 1 ke tabung A. Lalu menutup mulut tabung A dengan ibu jari.

Membuka tabung reaksi dan memasukkan lidi yang membara.

Menuang H2O2 ke tabung reaksi E.

Meneteskan 1 cc HCl ke dalam tabung reaksi B.

Menuangkan H2O2 ke tabung B dan mengujinya dengan lidi membara.

Meneteskan 1 cc NaOH ke dalam tabung reaksi C.

Menuangkan H2O2 ke tabung C. Mengujinya dengan lidi membara.

BAB IV

ISI

3.1 Hasil Pengamatan

Tabel Hasil Pengamatan

Tabung

Bahan Percobaan

Ekstrak hati

+ H2O2

Nyala api

Gelembung

A

Eks. hati

++

+

B

Eks. hati + HCl

-

+

C

Eks. hati + NaOH

+

+

D

Eks. hati + dipanaskan

-

-

E

Eks daun pepaya

+

+

3.2 Analisa Data

Berdasarkan hasil analisa data, dapat diketahui bahwa :

Ekstrak hati ditambah H2O2, dapat menyalakan api dan terdapat gelembung namun tidak banyak.

Ekstrak hati ditambah HCl, tidak dapat menyalakan api dan terdapat gelembung namun tidak banyak.

Ekstrak hati ditambah NaOH, dapat menyalakan api namun banyak terdapat gelembung

Ekstrak hati saja dipanaskan ditambah H2O2, dapat menyalakan api dan terdapat gelembung

Ekstrak daun pepaya ditambahkan H2O2, dapat menyalakan api dan terdapat banyak gelembung,.

BAB V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kerja enzim dapat dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu :

a. Suhu (temperatur)

Semakin tinggi suhu, reaksi kimia yang dipengaruhi enzim semakin cepat. Tetapi jika suhu terlalu tinggi, enzim akan mengalami denaturasi.

b. Konsentrasi enzim

Pada umumnya konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepata reaksi.

4.2 Penutup

Demikianlah laporan pratikum ini kami buat berdasarkan hasil pratikum yang telah kami lakukan dan diperkuat oleh beberapa buku-buku biologi pendamping kami.

Sekian laporan pratikum dari kami, mudah-mudahan laporan ini berguna untuk siapa saja yang membacanya.

DAFTAR PUSTAKA

· Maryati, S. 2006. Biologi SMA kelas XII. Jakarta : Erlangga.

id.answers.yahoo.com › Sains & Matematika


****PERCOBAAN ENZIM KATALASE******

Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi

Kelompok :

Anggota : Firmansyah

Soraya Parlina

Suci Ramadani Utami

Ummu Faurikhah

Kelas XII-IPA-9

SMAN 2 CIMAHI

2009-2010